Kings News - Pada awalnya, perubahan yang terjadi pada desa ini hanya diperuntukkan keperluan syuting film. Tembok putih yang tadinya menjadi warna utama di sebagain besar rumah-rumah penduduk di cat menjadi biru pada tahun 2011 untuk keperluan film The Smurf. Produsen film the Smurf, Sony sebagai pihak yang mengajukan proposal terkait film itu kini menawarkan untuk kembali mencat bangunan-bangunan itu kembali menjadi putih.
Tapi ternyata rencana itu ditolak oleh penduduk setempat. Para penduduk berpikir jika warna biru yang menjadi latar belakang film the Smurf itu menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan, yang otomatis menambah penghasilan penduduk setempat, seperti dikutip dari Dailymail.co.uk. Sejauh ini desa biru Smurf itu sudah menarik sebanyak 200 ribu wisatawan.
Selain menjadi desa Smurf, wilayah itu pun kemudian dibuat menjadi taman tematik Smurf pertama di dunia. Investasi sebesar 37 juta poundtserling (sekitar Rp 715 miliar rupiah) pun dikucurkan untuk mewujudkan ide itu. Otoritas setempat mengatakan bahwa taman tematik itu bisa menciptakan 200 lapangan kerja di sana.
Perubahan desar Smurf menjadi taman tematik diharapkan dapat menyumbang sebesar 11 juta 11 juta pounsterling (sekitar Rp 212 miliar rupiah) pertahun bagi desa tersebut. Taman tematik sudah pernah dibangun sebelumnya, yakni taman tematik Smurf di di Prancis bernama Big Bang Schtroumpf yang beroperasi pada tahun 1980-an hingga 1990-an. Namun tema Smurf dihilangkan setelah taman itu dibeli oleh perusahaan lain.
Nuansa biru yang mendominasi desa Juzcar, Spanyol, memang layak untuk dinikmati. Jalanan yang bersih, bahkan sejumlah penduduk yang berpakaikan ala Smurf pun berkeliaran. Desa ini perlahan berubah menjadi desa wisata. Berniat berkunjung?.(tgh)