Barcelona Salah Lepas Tujuh Pemain Kelas Dunia Ini - Dalam sejarah panjangnya, Barcelona memiliki tradisi diperkuat oleh pemain-pemain berlabel world class. Berbagai kesuksesan pernah mereka berikan bagi sang raksasa Catalan.
[caption id="attachment_1243" align="aligncenter" width="636"]
Barcelona Salah Lepas Tujuh Pemain Kelas Dunia Ini[/caption]
Namun rupanya Barcelona kerap melakukan kesalahan dengan melepas pemain-pemain kelas dunia itu. Sebab setelah bergabung dengan klub barunya, kebintangan mereka makin menjadi-jadi.
Siapa saja pemain-pemain yang dimaksud? Berikut daftarnya menurut versi Purely Football.
1. Samuel Eto'o
Striker murah senyum asal Kamerun ini memang sangat lekat dengan sepakbola Spanyol. Real Madrid, Leganes dan Mallorca adalah klub-klub Spanyol yang pernah ia perkuat selain Barcelona.
Setelah sukses memberi treble di musim 2008-09, para pendukung Barca dikejutkan dengan keputusan klub untuk membubarkan trio Messi-Henry-Eto'o pada musim panas 2009. Eto'o menjadi bagian dari kesepakatan transfer Inter - Barca untuk memboyong Ibrahimovic.
Tak berhenti sampai di sana, Eto'o memainkan peran krusial untuk kembali meraih treble di klub barunya itu tepat di musim berikutnya.
Trofi di Barca
Liga Champions : 2006, 2009
La Liga : 2005, 2006, 2009
Copa del Rey : 2009
Supercopa de Espana : 2005, 2006.
2. Zlatan Ibrahimovic
Untuk pemain satu ini rasanya tak ada lagi yang perlu disampaikan. Kehebatannya di atas lapangan hijau masih bisa kita nikmati saat ini bersama PSG.
Yang pasti, di mana pun Ibrahimovic bermain, klub yang diperkuatnya selalu menjadi juara liga. Satu lagi, banyak yang menilai Lionel Messi bisa seperti sekarang ini karena Ibra hengkang dari Camp Nou pada tahun 2010 ke Milan, dari status pinjaman menjadi permanen di musim 2011-12.
Trofi di Barca
FIFA Club World Cup : 2009
UEFA Super Cup : 2009
La Liga : 2010
Supercopa de Espana : 2009, 2010.
3. Michael Laudrup
Dialah pemain terbaik Denmark sepanjang masa. Begitu banyak mantan rekan satu timnya mengakui Michael adalah pemain terbaik yang pernah bermain bersama.
Mantan gelandang ini adalah komponen krusial dalam tim Barca di bawah kepelatihan Johan Cruyff yang menguasai La Liga di awal 90-an dan merebut UEFA European Cup (sekarang Liga Champions) tahun 1992.
Begitu elegan saat menguasai bola, umpan-umpannya tajam dan selalu menciptakan peluang bagi rekan-rekan satu timnya.
Selepas Piala Dunia 1994, Michael melakukan dosa besar di mata fans Barca, ia hijrah ke Real Madrid. Michael memprediksi performa Barca bakal menurun dan tak akan memenangkan gelar di musim berikutnya karena imbas Piala Dunia.
Benar saja, sementara Michael memenangkan Primera Division bersama Madrid, Blaugrana cuma gigit jari.
Trofi di Barca
UEFA European Cup : 1992
UEFA Super Cup : 1992
La Liga : 1991, 1992, 1993, 1994
Copa del Rey : 1990
Supercopa de Espana : 1991, 1992.
4. Luis Figo
Hingga saat ini hanya ada tiga pemain Portugal yang lekat di hari pecinta sepakbola. Selain Sang legenda Eusebio, tentu dua nama berikutnya adalah Luis Figo dan Cristiano Ronaldo.
Kebetulan mereka juga aktif di era yang berbeda, namun dua nama terakhir tak lepas dari kiprahnya di Primera Division. Pastinya kali ini kita sedikit membicarakan Figo, yang saat masih muda kecepatan dan kemampuan melewati lawan adalah kombinasi yang mematikan bagi setiap lawan.
Barca merekrutnya dari Sporting Lisbon pada tahun 1995. Figo menjadi public enemy number one, atau musuh nomor satu bagi fans Barca karena secara kontroversial ia hijrah ke rival utama, Real Madrid pada musim panas 2000 dengan nilai 62 juta euro.
Kemarahan para pendukung Blaugrana sangat bisa dimengerti. Ia memenangkan FIFA World Player of the Year tahun 2001 dan membawa Madrid menjuarai Liga Champions 2002.
Trofi di Barca
La Liga : 1998, 1999
Copa del Rey : 1997, 1998
Supercopa de Espana : 1996
UEFA Cup Winners' Cup : 1997
UEFA Super Cup : 1997.
5 Ronaldo
Julukan yang disematkan padanya, El Fenomeno sudah menggambarkan semua yang dimiliki sosok striker ini. Kecepatan, kelihaian mengecoh lawan, dribble, finishing, ia memang salah satu striker di dunia dengan kemampuan komplit.
Setelah direkrut dari PSV, Ronaldo mencetak 34 gol dari 37 laga di Primera Division dan total 47 gol dari 49 pertandingan sepanjang musim 1996-1997. Ia pun menerima European Golden Boot sekaligus menjadi pemain termuda yang meraih pemain terbaik FIFA.
Sayang Barca tak bisa mempertahankan Ronaldo setelah tak ada kesepakatan baru yang dicapai. Inter Milan pun menggaetnya di musim panas 1997 dengan nilai hampir 20 juta poundsterling, rekor transfer termahal saat itu.
Kebintangan Ronaldo di musim-musim dan tahun-tahun berikutnya tak terbantahkan meski ia mengalami kelebihan berat badan dan bermasalah dengan gaya hidupnya. Gagal di Piala Dunia 1998, Brasil dibawanya juara di edisi 2002.
Trofi di Barca
1996 : Supercopa de Espana
1997 : Copa del Rey
1997 : UEFA Cup Winners' Cup.
6. Ronaldinho
Selain Johan Cruyff dan Lionel Messi, pria dengan nama lengkap Ronaldo de Assis Moreira ini adalah sosok yang sangat dicintai oleh Barcelona.
Tak pernah lepas dari ciri khas keindahan sepakbola Brasil yang mendunia dengan nama Joga Bonito, aksi-aksinya selalu menghibur fans.
Rentetan performa yang memukau membawa penyerang satu ini meraih gelar pemain terbaik FIFA 2005 dan Ballon d'Or 2004 dan 2005. Jangan lupakan pula gelar Liga Champions 2006.
Bisa dikatakan Barcelona sangat menikmati semua yang terbaik dari Ronaldinho. Di tahun 2008 ia dilepas ke AC Milan, sebuah keputusan yang membuat fans Blaugrana bersedih dan merindukan aksi-aksi cantiknya.
Trofi di Barca
Liga Champions : 2006
La Liga : 2005, 2006
Supercopa de Espana : 2005, 2006.
7. Diego Maradona
Barcelona adalah klub pertama di mana pencetak 'Gol Tangan tuhan' mengawali karier di benua biru. Kedatangannya di tahun 1982 memecahkan rekor transfer kala itu.
Maradona menghasilkan 38 gol dari 58 laga dan memberi sejumlah memori luar biasa. Salah satunya adalah di saat Barca melakoni El Clasico di Bernabeu, pendukung Real Madrid memberikan standing ovation.
Sayangnya perjalanan Maradona di Barca tak bisa maksimal karena kerap cedera. Akhirnya ia pun dilepas ke Napoli pada tahun 1984.
Yang terjadi berikutnya adalah Maradona menjadi dewa bagi penduduk Naples. Ia juga membawa Argentina sukses di Piala Dunia 1986.
Trofi di Barca
1983 : Copa del Rey
1983 : Copa de la Liga
1983 : Supercopa de Espana.